Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Brodo, Sepatu Keren Made in Indonesia

Brodo, merk sepatu lokal yang lahir dari keresahan sang CEO yaitu Yukka Harlanda .  Merasakan sendiri susahnya mencari sepatu dengan ukuran besar.  Saat itu,  sangat sulit mencari sepatu dengan ukuran sesuai nomer sepatunya,  nomor 46. Kalaupun ada harus merk buatan luar negeri.  Meskipun sepatu buatan dalam negeri sudah mempunyai kualitas bahan baku serta keahlian pengrajin yang mumpuni,  akan tetapi masih sedikit sepatu merek lokal yang bisa masuk dalam pasar internasional. 

Dari keresahan itu Yukka kemudian berbagi pendapat kepada temannya Putera Dwi Karunia atau Uta.  Berlatar pendidikan teknik yang mereka miliki, kemudian mereka mencari akar masalah dan menemukan jawabannya. 

Brodo, Sepatu Keren Made in Indonesia
Gambar dari Website Bro.do

Lahirlah Brodo footwear sekitar tahun 2010. Dengan modal hanya 7 juta rupiah,  mereka yang pada saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa Institut teknologi Bandung membuat 40 pasang sepatu.  Mereka berhasil menjual secara langsung kepada pembeli via online melalui sosial media seperti Facebook,  Kaskus bahkan Blackberry messenger.  

Kemudian baru setahun kemudian pada tahun 2011 produk mereka mulai memasuki outlet dan distro di Bandung dan Jakarta termasuk The Good Dept,  sebuah perusahaan retail.  

Dengan kualitas internasional produk sepatu Brodo semakin berkembang. Kemudian pada tahun 2012 berubah menjadi Brodo Indonesia bekerja sama dengan Christopher Angkasa. Kerjasama ini ditandai dengan peluncuran website resmi mereka dan menjadi produk sepatu lokal pertama yang melakukan penjualan direct to consumer pertama.  Beberapa outlet mereka juga tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta,  Yogyakarta dan Surabaya. 

Berapa prestasi berhasil diraih merek sepatu Brodo,  antara lain pada tahun 2015 diberikan oleh majalah SWA sebagai perusahaan indonesia paling kreatif  serta pada tahun 2017 bahkan menjadi sepatu resmi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia PSSI. 

Produk Brodo

Berbagai jenis sepatu dihasilkan oleh Brodo, bahkan sekarang mereka sudah mulai membuat produk lain seperti dompet kulit dan yang terbaru mereka membuat masker non medis mengimbangi pasar masker di masa pandemi pada tahun 2019. Beberapa produk mereka antara lain:

Active Sprint

Model sepatu lari dengan design sporty dan fungsional untuk segala kebutuhan.  Menggunakan material breathable upper mesh sehingga bagian dalam masih mendapatkan udara agar kaki nyaman dan tidak sumpek. Dibandrol dengan harga 285 ribuan, terdapat pilihan warna light grey, black dan navy. 

Spesifikasi Produk :

  1. Upper breathable mesh
  2. Cushioned collar padding
  3. Comfortable athleisure phylon sole
  4. Ergonomic heel collar shape
  5. Cupped EVA insole

Base Sepatokimin Ecoprint 

Produk ini merupakan hasil kerjasama dengan gerakan "Simpul" yang diprakarsai footwear forum indonesia. Dengan Sepatukimin berusaha membuat satu buah produk yang tidak hanya berkualitas akan tetapi mempunyai nilai tambah bagi masyarakat. Bekerja sama dengan penyintas penyakit kusta di Singkawang, Kalimantan yang membuat eco print yang digunakan dalam pembuatan sepatu ini. Sepatu Brodo ini dibandrol dengan harga 499 ribuan. 

Product Specifications :

  1. Canvas Eco-Print with Suede Leather overlay on Upper
  2. Brodo X Sepatokimin X Footwear Forum Debossed Logo on Tongue
  3. Brodo Debossed Logo on Backtab
  4. Breathable Mesh Lining.
  5. Cotton Flat Laces.
  6. Cementing Construction.
  7. Cutting dice Eva + stitch toe
  8. Comfy foam insole lined with Eco-Print canvas.
  9. EVA Midsole

Signore E+ Cracking Brown BS

Signore adalah produk sepatu Bradoo yang mendapat inspirasi dari Azuma House karya Tadao Ando.  Menggunakan 2 panel kulit yang digabung menjadi satu. Sepatu ini dibandrol dengan harga 575 ribuan. 

Product Specifications:

  1. Upper cracking leather
  2. Arriance construction 
  3. Breathable mesh lining
  4. Comfy sockliner
  5. Parang thermoplastic rubber outsole

Posting Komentar untuk "Brodo, Sepatu Keren Made in Indonesia"