Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mesin Pompa di Surabaya lebih siap menangani masalah banjir

Mesin Pompa di Surabaya
Musim penghujan salah satu dampaknya yang sering dirasakan dikota-kota Industri biasanya adalah genangan air yang cukup tinggi.

Genangan air yang tidak surut selama berhari-hari dan diiringi dengan arus yang deras atau luapan sungai disekitarnya bisa juga disebut dengan banjir.

Dua hari yang lalu dengan intensitas curah hujan yang tinggi, akhirnya membuat kota Surabaya digenangi air selama kurang lebih 3 (tiga) jam sampai air surut kembali.

Akan tetapi seperti yang diberitakan di media-media nasional, akibat genangan banjir selama 3 jam tersebut telah merugikan warga yang kendaraannya seperti mobil dan sepeda motor terendam air tersebut.

Tentunya akibat dark rendaman air tersebut akan membuat mesin menjadi rusak, atau minimal Anda harus mengunjungi bengkel untuk melakukan servis.

Tapi yang jadi pertanyaan, Kenapa genangan air sampai 2,5 meter itu hanya bertahan selama 3 jam saja yah?

Akan saya bahas menurut pandangan pribadi saya sendiri, disini saya hanya mengasumsikan saja, untuk real aslinya hanya pihak pemkot Surabaya yang berwenanglah.

Mari kita kenali dulu prinsip kerja mesin pompa itu sendiri. Mesin pompa bekerja dengan gaya sentrifugal, daya putaran digerakan oleh motor elektro kemudian digunakan untuk memutar impeller, dan impeller yang berputar ini akan menghisap fluida lalu memutarkannya.

Setelah keluar dari impeller, fluida akan mengalir dan ditampung pada saluran berbentuk spiral kemudian sebagian aliran dirubah menjadi tekanan keluaran.

1. Preventive Maintenance Pompa

Saya melihat pemkot Surabaya sepertinya melakukan PM atau Preventive Maintenance secara berkala, dan saya yakin pasti disana bisa ditemukan data logsheet yang biasanya diisi oleh Operator maupun mekanik dan ditandatangani oleh pejabat terkait.

Dengan adanya proses Preventive Maintenance yang baik dan berkala ini, maka avaibility unit Pompa akan keluar nilai 90 - 95%. Yang artinya, unit pompa tersebut standby dalam keadaan siap beroperasi.

Aktivitas Preventive Maintenance ini sangat wajib dilakukan pada benda-benda berputar, seperti misalnya adalah:

  • Pemeriksaan kondisi oli
  • Pemeriksaan temperature fluida
  • Pemeriksaan Vibrasi (tinggi atau rendah)
  • Pemeriksaan baut-baut pada frame pompa
  • Pemeriksaan pipa inlet dari benda-benda asing lainnya.


Aktivitas diatas harus dilakukan berkala, dan harus bisa ditunjukan dengan papan Preventive Maintenance agar memudahkan pejabat terkait dalam melakukan inspeksi kesiapan unit pompa tersebut.

2. Pencucian Waduk

Hal ini juga termasuk dalam aktivitas Preventive Maintenance sebetulnya. Yakni melakukan pencucian waduk ataupun DAS (Daerah Aliran Sungai).

Sehingga, tidak ada benda asing yang dapat membuat pipa inlet pompa mengalami kesumbatan yang berakibat pompa akan mengalami overheat karena tidak ada fluida yang masuk.

Dan sebaiknya, aktivitas pencucian ini dilakukan minimal tiga bulan sekali ataupun sesuai dengan prediksi cuaca dari BMKG tentunya.

3. Kepedulian Pemimpin

Faktor pemimpin adalah salah satu point terbesar dalam menentukan kesuksesan sebuah plan activity. Tanpa adanya rasa peduli, nisacaya semua plan yang baik hanya akan menjadi plan semata tanpa realisasi.

Jadi, tidak hanya berada dalam ruang meeting disaat pembuatan activity plan melainkan melakukan detail activity tersebut disertai report per item kegiatan aktivitas tersebut, sehingga akan lebih mudah dipantau oleh pejabat terkait.

Kesimpulan

Dari berita yang saya baca di media-media online, menyebutkan bahwa sekitar 200 pompa pemkot Surabaya pada saat itu beroperasi maximal dan tidak ada yang mall-function, sehingga genangan air setinggi setidaknya 2-2,5 meter ini bisa surut hanya dalam waktu 3 jam saja.

Saya yakin ke-tiga faktor diatas tadi benar-benar dijalankan oleh pemkot Surabaya. Dan saya pribadi mengucapkan terimakasih atas kesiap siagaan yang sudah dilakukan oleh pemkot Surabaya.

Bravo Surabaya.

Posting Komentar untuk "Mesin Pompa di Surabaya lebih siap menangani masalah banjir"