Pengalaman dan Tips Saya Menghasilkan Uang Lewat TikTok Affiliate
Halo teman-teman,
Beberapa waktu lalu saya penasaran banget sama yang namanya TikTok Affiliate. Awalnya saya pikir ini cuma tren iseng aja, tapi ternyata setelah dicoba, hasilnya lumayan banget. Apalagi buat kita yang memang suka bikin konten, program ini bisa jadi jalan rezeki tambahan tanpa harus keluar modal besar.
Di Indonesia sendiri, TikTok sekarang udah kayak “kampung digital” — hampir semua orang nongkrong di sana. Data terbaru bilang, ada lebih dari 124 juta pengguna aktif. Jadi kebayang kan, betapa luasnya peluang kalau kita bisa jualan lewat platform ini.
Jadi, Apa Sih TikTok Affiliate Itu?
Singkatnya, TikTok Affiliate adalah program di mana kita bisa dapat komisi setiap kali orang membeli produk lewat video kita. Caranya gampang, tinggal pasang keranjang kuning di video, dan kalau ada yang klik lalu beli, kita dapat bagian.
Saya pribadi suka banget sama konsep ini, karena nggak harus punya toko sendiri. Tinggal pilih produk di TikTok Shop, bikin konten kreatif, lalu biarkan algoritma bekerja.
Cara Saya Memulai
Waktu pertama kali coba, saya sempat bingung pilih produk apa. Akhirnya saya fokus ke barang-barang kecil yang sering dipakai sehari-hari—kayak botol minum lucu, skincare murah meriah, sampai snack unik. Ternyata, produk sederhana malah lebih cepat laku karena orang gampang impulsif beli.
Saya juga belajar bahwa di TikTok, bukan jumlah follower yang paling penting, tapi kreativitas konten. Saya punya teman, follower-nya cuma 5 ribuan, tapi karena videonya jujur, lucu, dan relatable, dia bisa jualan ratusan produk dalam seminggu.
Tips dari Saya Biar Nggak Gagal
- Ikuti Tren Lokal
Kadang pakai musik dangdut koplo atau suara lucu khas TikTok Indonesia jauh lebih ngefek ketimbang lagu internasional.
- Cerita yang Jujur Itu Menjual
Daripada sok iklan banget, lebih baik cerita pengalaman pribadi. Misalnya: “Aku pakai ini karena sering lembur di depan laptop, dan ternyata beneran ngaruh.”
- Konsisten Upload
Jangan berharap sekali posting langsung meledak. Saya biasanya coba upload 2–3 video per minggu biar tetap muncul di feed orang.
- Bangun Interaksi
Ajak audiens komen, kasih pendapat, atau sekadar ngobrol di DM. Kalau mereka merasa dekat, kemungkinan mereka percaya rekomendasi kita lebih besar.
Kisah Nyata yang Menginspirasi
Saya sempat kenal dengan seorang ibu rumah tangga di Surabaya yang awalnya cuma iseng bikin video review skincare lokal. Ternyata videonya viral, dan dalam 3 bulan dia sudah dapat komisi lebih dari Rp15 juta. Ada juga mahasiswa Bandung yang jual keripik pedas khas daerahnya lewat TikTok Affiliate, dan sekarang produknya sudah kirim ke seluruh Indonesia.
Cerita-cerita kayak gini bikin saya makin yakin kalau peluang ini beneran bisa buat siapa aja, asal konsisten dan nggak malu buat tampil.
Penutup
Buat teman-teman yang lagi cari penghasilan tambahan, menurut saya TikTok Affiliate ini worth it banget untuk dicoba. Kita nggak perlu modal besar, cukup kreativitas, sedikit keberanian, dan konsistensi.
Kalau saya bisa mulai dari nol, kalian pun pasti bisa. Siapa tahu nanti malah jadi jalan buat bangun personal branding, atau bahkan jadi sumber penghasilan utama. 😉
Posting Komentar