Cara Memasang Keramik dan Produk Rekomendasi Pilihan
Saat ini sudah banyak bahan pelapis lantai di rumah modern. Tidak hanya keramik atau tegel, bahan dari kayu, batu alam atau bahkan bahan sintetis pun ada. Awal mula pelapis lantai yang dikenal orang adalah tegel. Tegel menggunakan bahan campuran semen dan pasir yang dipres. Karena bahan baku yang cukup mahal mendorong penelitian dalam mencari bahan pelapis lantai yang lebih murah. Akhirnya keramik dipilih karena lebih murah dan mudah ditemukan.
Tegel lapis keramik sendiri baru ramai digunakan pada tahun 70an meski pengembangan pemakaiannya bisa ditarik ke awal Perang dunia ke 2. Sementara di Indonesia, Tegel yang lebih banyak digunakan bukanlah stoneware atau porselin, akan tetapi Tegel gerabah atau erthenware.
Image by Michal Jarmoluk from Pixabay |
Pemasangan keramik membutuhkan keahlian dan perhitungan. Pertama harus menghitung jumlah pemakaian keramik. Untuk mengetahui jumlah keramik yang pertama tentu saja harus menghitung luas ruangan yang akan dipasang tegel keramik. Setelah memperoleh luas ruangan, kita juga harus mengetahui luas kepingan keramik yang akan kita pasang. Jumlah keramik bisa didapat dari luas ruangan dibagi luas kepingan keramik. Setelah memperoleh jumlah kepingan keramik yang akan dipasang ada baiknya mempersiapkan keramik cadangan sejumlah 5 persen dari jumlah keseluruhan keramik, agar jika terjadi kerusakan atau kesalahan, bisa menggunakan keramik yang sama model dan ukurannya.
Ada beberapa langkah ketika kita memasang keramik, antara lain:
1. Rendam keramik sebelum digunakan.
Merendam keramik bertujuan agar keramik mudah dipasang ke lapisan semen. Ketika direndam, keramik juga menjadi lebih lentur dan lunak. Perhatikan juga kualitas keramik sebelum dipasang. Semakin rendah kualitas keramik semakin tidak seragam. Sehingga ketika memasang keramik harus diberikan jeda agar nat bisa terpasang agak longgar karena perbedaan antar kepingan keramik bisa berkisar antar 0.2 sampai dengan 0.5 milimeter. Toleransi jarak nat mencegah keramik agar tidak saling berhimpitan.
2. Oleskan air semen.
Encerkan semen dengan air kemudian basuhkan pada bagian bawah keramik yang akan ditempel ke permukaan lantai. Hal ini dilakukan agar keramik bisa menempel dengan lengket ke adukan semen.
3. Adukan semen dan permukaan lantai harus benar-benar rata dan bersih.
Pastikan lantai yang akan dilapisi keramik dalam kondisi bersih dan rata. Adukan semen dan pasir juga harus rata dan halus agar nantine setelah digunakan, permukaan di bawah keramik benar-benar penuh terisi tidak ada rongga udara.
4. Ketuk dan padatkan ketika memasang keramik.
Ketika memasang keramik, pastikan adonan semen dibawah keramik sudah padat dan rata. Ketuk dengan alat yang tersedia agar tidak ada rongga udara. Rongga atau adukan yang tidak rata ini yang kemudian hari bisa membuat keramik pecah ketika diinjak. Ratakan keramik sesuai patokan yang dipasang sebelum memasang keramik. Patokan biasanya menggunakan benang atau yang terbaru sudah menggunakan sinar laser.
5. Pasang nat setelah adukan dibawah keramik sudah kering.
Setelah selesai memasang semua keramik diruangan, jangan langsung menutup sela keramik dengan nat. Nat adalah adonan semen yang sangat halus yang digunakan untuk menutup sela antar keramik. Beri waktu 2 sampai dengan 5 hari setelah pemasangan keramik untuk memasang nat. Hal ini mempunyai tujuan agar udara dan uap air dari adonan semen di bawah keramik bisa menguap melalui sela-sela sebelum tertutup nat.
6. Pastikan adonan semen sudah kering.
Untuk hasil yang optimal, ruangan harus bebas dari lalu lalang orang ketika keramik sudah terpasang. Jangan sampai adonan semen di bawah keramik belum kering dan keramik terinjak beban berat. Hal tersebut bisa membuat adonan menjadi amblas dan lantai menjadi tidak rata. Sterilkan ruangan yang sudah terpasang keramik sekitar 3 sampai 5 hari agar adonan benar-benar sudah solid, sehingga ketika terinjak sudah tidak bisa amblas dan berubah posisi.
Ada beberapa cara supaya jarak Nat antar keramik sama. Cara yang pertama menggunakan plastik spacer. Di toko bangunan sudah banyak yang menyediakan alat ini dengan berbagai ukuran. Penggunaannya sangat mudah dan menjamin hasil yang memuaskan. Cara yang kedua menggunakan cara manual. Biasanya menggunakan papan kayu. Lebar nat ditandai dengan pensil atau alat lain. Ketika memasang keramik di posisi dinding, biasanya menggunakan paku dan benang. Jarak nat mengikuti jalur benang yang diinginkan. Cara manual memerlukan keahlian para tukang yang mumpuni.
Produk Rekomendasi
Seakan tidak mengikuti zaman jika lantai rumah kita tidak beralaskan keramik, seni keindahan menjadi terlihat sangat kuno. Terlebih sekarang corak dan motif keramik semakin artistik untuk disandingkan dengan keangkuhan bangunan yang menjulang tinggi, tapi tidak juga melambangkan keserasian alam. Ya berkat para desainer keramik yang mempersembahkan hasil karyanya untuk kita nimkati dirumah kita nanti kalau sudah ada budgetnya ya bapak.
Keramik Essenza
Saya mengambil produk rekomendasi dari merk Essenza. Rasanya seakan bernostalgia dengan iklan-iklan pada saat penulis masih duduk dibangku sekolah dasar. Iklannya yang menempel erat di memories otak seakan Keramik itu ya Essenza.Saya juga begitu yakin, bapak ketika membaca saya menulis Essenza sebagai produk rekomendasi pasti akan sangat setuju bukan? Hehee...
Saat ini berbagai macam desain dari Essenza yang dapat membuat kita betah di rumah dan ingin selalu cepat pulang berkumpul bersama keluarga di ruang tamu. Tidak beralaskan tikar dengan menyentuh langsung dinginnya keramik dimana di Jakarta sangatlah panas terasa semua beban masalah langsung hilang saat itu juga.
Desain Teak Wood dengan ukuran yang dapat bapak pilih diantaranya 20x120, 15x60, 60x60, dan 60x120. Desain alam dan natural seakan kita bersyncronize dengan alam liar, merasakan denyut nadi pepohonan, riuh pecah desingan kicau burung-burung.
Ya seperti inilah Essenza menciptakan desain yang berkelas, semoga bapak terinspirasi dengan keindahan alam buatan Essenza.
Posting Komentar