Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Roti isi DEMO, kisah penjual roti yang meramaikan DEMO RUU KUHP


DEMO atau unjuk rasa mempunyai pengertian sebuah gerakan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam hal ini jumlahnya lebih dari satu. Biasanya menyuarakan kerisauannya yang merasa mengganggu kualitas hidup pendemo. Demo sendiri adalah bagian dari Demokrasi yang menjadi asas yang ada di negeri kita tercinta ini. Demokrasi sendiri asalnya dari Yunani, yang kemudian diadopsi oleh Indonesia berkat pendudukan kolonial pada waktu itu kurang lebih 350 abad silam. Sejumlah negara bahkan Yunani itu sendiri tidak bisa menjalankan sistem demokrasinya secara sempuran. Dan pernah dengar juga ternyata Indonesia lah yang bisa menjalankan sistem demokrasi dengan baik. Bangga dong jadi orang Indonesia.

DEMO sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia, bahkan para pedagang asongan yang turut meramaikan demo itu sendiri. Maksudnya pedagang asongan disana mereka berjualan produknya hehehe... Ya sekalian ikut demonya juga kali yah, jadi sekali tepuk dua ember didapatkan.

Pak Akhsan namanya, beliau dari tebet dan berprofesi sebagai penjual roti keliling. Kesehariannya beliau mengambil roti dari produsen dan menjualkannya kembali mulai dari pagi hingga rotinya habis. Bahkan kadang masih sisa menurut penuturan beliau. Waktu itu, Pak Akhsan tanpa tahu menahu hanya menjalankan kesehariannya sebagai penjual roti keliling. Beliau berkeliling Jakarta hanya untuk menjual roti-roti yang ada digerobak sepeda motornya.

Tak hanya roti yang beliau jajakan, ada sedikit terlihat minuman botol yang berjejer didalam kotaknya. Mungkin hari itu adalah rejeki beliau, dagangan beliau habis bersih tanpa ada yang tersisa karena beliau ikut berdesakan dalam riuh riak ramainya mahasiswa yang berunjuk rasa.

Ternyata tak hanya beliau, banyak penjual lainnya yang ikut serta berjualan di areal masa yang berdesakan menyuarakan penolakannya atas RUU KUHP yang tidak jelas itu. Ada pedagang minuman siap saji yang sudah standby di TKP Demo itu. Dengan lancang teriak : "Mijon, mijon yang dingin yang dingin. Aqua aquanya mas mba" begitu semangat ditengah teriakan mahasiswa yang unyu-unyu ini.

Tidak kalah saing, tukang rujakpun membunyikan kentongannya "Tek tek tek, rujaak rujaaak rujaaak" sambil lewat dengan gerobak kayunya membelah lautan aksi Demo RUU KUHP.

Gw yakin, itu mahasiswa pasti haus dan lapar karena teriak-teriak ditengah teriknya matahari. Ada yang gengsi mau beli rujaknya, ada yang mau beli tapi dompetnya hilang kena copet, dan ada yang beli meski dilirik sinis oleh teman-temannya.

"Bro, gw teriak-teriak elu malah asik ngunyah rujak. Payah lu bro" teriak kawannya itu.

Peluang usaha saat DEMO


Mulai otak bisnis gw muncul, melihat paman-paman yang dengan beraninya berjualan ditengah lokasi yang riot itu. Melihat gigihnya beliau-beliau ini mengais rizki meski bahaya mengintainya. Woooeyy mahasiswa, contoh tuh paman-paman yang jualan itu, berani gak lo jualan kayak paman itu.

1. Jualan Makanan dan Minuman

Ya manusia pada umumnya, naluri lapar dan haus pasti ada ketika terpapar oleh matahari dan saat mengeluarkan energinya. Maka dari itu, kalau ada demo kuy langsung kita buru pepet jangan sampai lepas itu pendemo agar bisa beli makanan atau minuman yang kita bawa. Gw yakin, laku bro. Mereka pendemo itu gak bawa bekal yakin seyakinya. Gak sempetlah mereka bawa bekal, emangnya mau wisata kata lo.

2. Jualatan Kuota Internet

Di social media, terpampang jelas poster-poster pendemo itu riwa-riwi di timeline. Jelas ada sebagian dari pendemo ini menggunakannya untuk berswafoto ataupun insta-story di Instagram. Bisa buat kenang-kenangan di timeline buat anak cucunya kelak.

3. Sewa genset

Ditengah ramainya pendemo, mana sempat mereka bawa power bank, sekalinya bawa pun pasti sudah habis. Bermodal genset portable, dengan tulisan menggunakan kertas karton bekas bungkus Indomie jadi sudah kios temporary Pusat colok HP.

Maaf yah adek-adek mahasiswa, berkat adek jadi muncul ide bisnis ini. Ya kesempatan tidak datang dua kali dek. Pepet terus DPR nya dek jangan kasih kendor.

Posting Komentar untuk "Roti isi DEMO, kisah penjual roti yang meramaikan DEMO RUU KUHP"